pakah Anda ingin merasakan menjadi pusat perhatian? Setidaknya, seperti ditulis SOLOPOS, itulah yang mungkin dirasakan oleh para penggemar sepeda low rider di Solo.
Keinginan itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa mereka memiliki sepeda ceper. Bagi mereka, sepeda low rider punya karakter dan ciri khas yang membuatnya sangat berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain.
Sepeda low rider memang punya ciri khas pada frame atau kerangkanya. Pehobi sepeda ceper ini, Dimpi, 27, mengatakan kerangka sepeda low rider memiliki bentuk lengkung khas seperti pelangi.
Bentuk lengkung kerangka ini dijumpai pada sepeda untuk kaum pria. Sedangkan bentuk kerangka sepeda low rider yang digunakan kaum wanita, lebih menyerupai huruf S.
”Salah satu ciri khas yang dimiliki sepeda low rider adalah bentuk frame-nya, yaitu berbentuk pelangi atau melengkung dan huruf S. Selain itu, bagian fork-nya pun berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain,” terang Dimpi ketika ditemui Espos di kawasan Manahan, Solo, Rabu (29/7).
Bagian-bagian lainnya seperti stang dan jok, menurut Dimpi, juga menjadi ciri khas yang membedakan sepeda low rider dengan jenis sepeda lainnya.
Pendapat Dimpi itu disepakati oleh low rider lainnya, yang setiap Rabu malam memang rutin berkumpul di kawasan Manahan.
Melihat bentuknya saja, sepeda low rider sudah mengundang perhatian. Selain karena ceper, sepeda ini juga mempunyai stang berbentuk unik.
Ada yang bentuknya mirip dengan stang ala motor Harley Davidson, ada pula yang melengkung lebar hingga terlihat lebih besar ketimbang sepedanya.
Bagi Dimpi dan pehobi lain, Mehong, 22, menggunakan sepeda ceper merupakan sebuah keasyikan tersendiri. ”Alasannya memang lebih mengarah pada show off atau menjadi pusat perhatian. Apalagi tidak semua orang punya sepeda seperti ini. Kalau kami bersepeda bersama di jalan, pasti menjadi perhatian pengguna jalan yang lain,” papar Mehong.
Tidak kalah gengsi
Mereka pun merasa tidak kalah gengsi dengan pengguna sepeda motor. Bahkan, penggemar sepeda ceper seperti Andi, mengaku lebih memilih menggunakan sepeda cepernya ketimbang bersepeda motor dari rumah ke tempat kerja.
Kenapa merasa punya gengsi bersepeda low rider? Jangan keliru. Sepeda low rider yang mereka kayuh, bukanlah sembarang sepeda.
Pasalnya, biaya yang harus mereka keluarkan untuk bisa memilikinya, ternyata tidak sedikit. Meski terlihat kecil, harga sepeda low rider bisa mencapai jutaan rupiah.
”Minimal satu juta rupiah habis untuk mendapatkan sepeda low rider. Itu pun kalau bisa mendapatkan barang yang paling murah. Kalau harga jadinya bisa mencapai 2,5 juta rupiah,” papar penggemar lainnya, Eko, 22.
Mereka menyebutkan beberapa harga onderdil sepeda low rider memang mencapai ratusan ribu rupiah. Misalnya, untuk stang orisinal, harganya sekitar Rp 150.000. Belum lagi fork orisinal, yang harganya masih jauh lebih mahal ketimbang harga stang.
Alasan lain mereka begitu tergila-gila kepada sepeda low rider, tak lain karena bentuknya yang unik dan nyeleneh.
Bagi mereka, bersepeda ceper adalah sebuah keasyikan dan kesenangan tersendiri, kendati secara fisik lebih melelahkan ketimbang menggunakan sepeda pada umumnya.
”Salah satu ciri khas yang dimiliki sepeda low rider adalah bentuk frame-nya, yaitu berbentuk pelangi atau melengkung dan huruf S. Selain itu, bagian fork-nya pun berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain,” terang Dimpi ketika ditemui Espos di kawasan Manahan, Solo, Rabu (29/7).
Bagian-bagian lainnya seperti stang dan jok, menurut Dimpi, juga menjadi ciri khas yang membedakan sepeda low rider dengan jenis sepeda lainnya.
Pendapat Dimpi itu disepakati oleh low rider lainnya, yang setiap Rabu malam memang rutin berkumpul di kawasan Manahan.
Melihat bentuknya saja, sepeda low rider sudah mengundang perhatian. Selain karena ceper, sepeda ini juga mempunyai stang berbentuk unik.
Ada yang bentuknya mirip dengan stang ala motor Harley Davidson, ada pula yang melengkung lebar hingga terlihat lebih besar ketimbang sepedanya.
Bagi Dimpi dan pehobi lain, Mehong, 22, menggunakan sepeda ceper merupakan sebuah keasyikan tersendiri. ”Alasannya memang lebih mengarah pada show off atau menjadi pusat perhatian. Apalagi tidak semua orang punya sepeda seperti ini. Kalau kami bersepeda bersama di jalan, pasti menjadi perhatian pengguna jalan yang lain,” papar Mehong.
Tidak kalah gengsi
Mereka pun merasa tidak kalah gengsi dengan pengguna sepeda motor. Bahkan, penggemar sepeda ceper seperti Andi, mengaku lebih memilih menggunakan sepeda cepernya ketimbang bersepeda motor dari rumah ke tempat kerja.
Kenapa merasa punya gengsi bersepeda low rider? Jangan keliru. Sepeda low rider yang mereka kayuh, bukanlah sembarang sepeda.
Pasalnya, biaya yang harus mereka keluarkan untuk bisa memilikinya, ternyata tidak sedikit. Meski terlihat kecil, harga sepeda low rider bisa mencapai jutaan rupiah.
”Minimal satu juta rupiah habis untuk mendapatkan sepeda low rider. Itu pun kalau bisa mendapatkan barang yang paling murah. Kalau harga jadinya bisa mencapai 2,5 juta rupiah,” papar penggemar lainnya, Eko, 22.
Mereka menyebutkan beberapa harga onderdil sepeda low rider memang mencapai ratusan ribu rupiah. Misalnya, untuk stang orisinal, harganya sekitar Rp 150.000. Belum lagi fork orisinal, yang harganya masih jauh lebih mahal ketimbang harga stang.
Alasan lain mereka begitu tergila-gila kepada sepeda low rider, tak lain karena bentuknya yang unik dan nyeleneh.
Bagi mereka, bersepeda ceper adalah sebuah keasyikan dan kesenangan tersendiri, kendati secara fisik lebih melelahkan ketimbang menggunakan sepeda pada umumnya.